Pada tulisan
saya sebelumnya, saya telah sampaikan bahwa pada tanggal 10 – 11 Juni 2013 yang
lalu IMO menyelenggarakan symposium. Hasil dari symposium tersebut menjadi
rekomendasi yang dibahas pada sidang MSC sesi ke 92 yang dilaksanakan tanggal
12 – 21 Juni 2013. Dalam rangka menyambut “Day of Seafarers 2013” tanggal 25
Juni yang akan datang, kiranya tulisan ini dapat menyemangati teman-teman
pelaut dan keluarganya.
Dari symposium
dihasilkan 5 rekomendasi (hal yang harus diperhatikan pada sidang MSC). Sesuai
dengan tugas saya, dari ke 5 rekomendasi tersebut, saya tertarik dengan 3
diantara rekomendasi tersebut, yang juga menjadi perhatian Sekjen IMO Mr. Koji
Sekimizu dalam briefing nya yang di muat dihalaman depan website IMO (www.imo.org). Tiga rekomendasi tersebut adalah:
1. Rekomendasi ke
3, budaya keselamatan (consider ways of
encouraging a safety culture beyond mere compliance with regulatory
requirements)
2.
Rekomendasi ke 4 dan ke 5 tentang kesulitan yang
mungkin akan dihadapi oleh para pelaut dalam mengikuti perkembangan teknologi,
serta kemungkinan stress dan kelelahan (fatigue)
bagi para pelaut dengan banyaknya beban tugas di kapal (take into account the burden any new or changing regulation(s) place on
the seafarers and consider how this burden can be minimized dan consider
undertaking a long-term comprehensive review of the existing safety regulatory
framework with a view to ensuring that it will meet the future challenges
associated with the application of new technologies, the human element, the
needs of the maritime industry and the expectations of society, taking into
account the ever-increasing pace of change and technological advancements made
since the 1974 SOLAS and the International Load Lines Conventions were adopted)
Dalam
briefingnya, Mr. Sekimizu menyampaikan beberapa hal antara lain:
·
“there is no
doubt in my mind that a safety culture that goes beyond mere compliance is
essential in the future. Ships will become more complex and, as they do, we
must move away from safety being simply a series of box-ticking exercises. That
approach is not good enough now, and the administrative burden must be reduced (tidak ada keraguan dalam pikiran saya
bahwa budaya keselamatan yang
melampaui sekedar kepatuhan,
sangat penting di masa depan. Kapal akan menjadi
lebih kompleks, dengan demikian, kita
harus merobah pola pikir bahwa keselamatan
adalah hanya hanya sekedar serangkaian
kegiatan ‘menconteng’ kotak-kotak. Pendekatan seperti
itu, sekarang tidak cukup baik, dan
beban kerja administrasi (para pelaut) harus
dikurangi).
Pernyataan ini menurut saya sangat penting karena selama ini para pelaut
nalurinya sudah tidak diasah untuk memikirkan ‘keselamatan kapal’ seperti jaman
dahulu, tetapi hanya sekedar memenuhi ketentuan administrasi, yang penting
pekerjaan ‘kertas’ (paper works)
benar, apa yang harus di centang (check list) sudah dilaksanakan, khususnya
dalam pelaksanaan ISM Code. Saya tidak anti ISM Code, tetapi pekerjaan ‘meja’
(paper work) bagi para pelaut menurut saya sudah ‘over dosis’ sehingga
mengurangi naluri pelaut untuk berfikir keselamatan. Bagi pelaut, budaya
keselamatan harus lebih di asah dan dikedepankan dibanding dengan pekerjaan
administrasi.
·
“The serious
challenge maritime training institutes are now facing is to keep up with new
technology and this must be addressed. Currently, the shipping industry
is facing serious financial difficulties but it needs to comply with
regulations for marine environment protection,” he said. “Discussion on the future must cover all
issues relating to ensuring competent seafarers free of stress and fatigue;
support for seafarers must be continuously addressed at IMO.” ("Tantangan
serius yang dihadapi oleh lembaga diklat maritim saat ini adalah bersaing dengan teknologi baru, dan ini harus diatasi. Saat ini, industri pelayaran sedang menghadapi
kesulitan keuangan yang serius tetapi perlu mematuhi peraturan untuk perlindungan lingkungan
laut" katanya. "Pembahasan di masa yang akan datang harus mencakup semua masalah yang
memastikan bahwa pelaut yang kompeten, bebas dari stres dan kelelahan (fatigue). Dukungan untuk pelaut harus terus dilanjutkan pada pertemuan-pertemuan
di IMO."
Berita lengkap
tentang briefing Sekjen IMO tersebut dapat di baca pada:
Semoga bermanfaat.
No comments:
Post a Comment