Monday, 23 June 2014

Hari Pelaut Sedunia 2014: “Para pelut membawakan saya……….”



          
Penulis waktu masih berlayar
  Dua
hari lagi para pelaut akan merayakan “Hari Pelaut Sedunia” (Day of Seafarers) yang ke 4, yaitu tanggal 25 Juni 2014. Sebagaimana kita ingat bahwa konferensi tentang perobahan STCW 1978 di Manila tanggal 21 – 25 Juni 2010, selain menghasilkan amandemen (perobahan) text STCW yang dituangkan ke dalam resolusi 1 dan resolusi 2, salah satu resolusinya, yaitu resolusi 19 konferensi secara aklamasi menyetujui bahwa tanggal 25 Juni, bertepatan dengan hari penutupan konferensi, ditetapkan sebagai Hari Pelaut Sedunia (Day of Seafarers).
            Ditetapkannya Hari Pelaut Sedunia tersebut sebagai upaya untuk selalu mengingat  jasa pelaut selama ini. Dengan memperingati Hari Pelaut Sedunia setiap tahun, diharapkan masyarakat luas, khususnya yang bukan pelaut dapat memberikan apresiasi kepada para pelaut. Masyarakat luas menyadari atau tidak,  apa yang kita pakai, kita makan, kita pegang, kita miliki………adalah barang-barang yang dapat sampai ke tangan kita melaui kapal. Dan yang menjalankan kapal adalah para pelaut. Tanpa ada pelaut, tidak mungkin kita dapat memiliki, memakan makanan, memakai pakaian yang seperti sekarang ini kita pakai, makan dan miliki…..
Kita dapat makan apel Amerika, kiwi New Zealand, kurma, jeruk china, durian monthong dan masih banyak lagi, berkat pelaut karena buah-buahan tersebut sampai ke Indonesia diangkut denan kapal. Teman-teman kita yang di luar jawa dapat memakai batik keris, teman-teman kita di luar papua dapat makan buah matoa, saudara-saudara kita yang diluar Sulawesi dapat minum kopi Toraja, saudara-saudara kita bisa makan ikan tiap hari…………….dan masih banyak lagi barang dan makanan serta minuman bisa sampai di tempat orang yang menginginkan…..lebih dari 90%  diangkut dengan kapal (Sambutan Sekjen IMO Koji Sekimizu pada peringatan HAri Pelaut Sedunia 2013). Pada sambutannya itu Mr. Koji Sekimizu juga menyampaikan penghargaan kepada para pelaut. Bahwa mereka telah jauh dari keluarganya, mengarungi lautan dengan segala bahaya yang setiap saat mengancam keselamatan jiwanya, da nada pula yang menerima perlakuan yang tidak wajar dari perusahaan pelayaran, dan sebagainya.
Itung-itung memberikan apresiasi kepada para pelaut, sebaliknya banyak masyarakat kalangan tertentu justru memojokkan profesi pelaut adalah profesi yang kurang terhormat. Masyarakat ini sering merendahkan profesi pelaut yang hanya suka kawin di mana kapal berlabuh, pemabok, dan sebagainya…….
Navigasi Astronomi.......

“Seafarers brought me……….” ……. “Pelaut membawakan saya……..”

Tahun 2014 ini peringatan Hari Pelaut Sedunia adalah sudah yang ke 4 (peringatan pertama dilaksanakan pada tahun 2011). Setiap tahun juga, menjelang peringatan Hari Pelaut Sedunia, International Maritime Organization (IMO) melalui sidang Dewan (Council) selslu mrnrtspksn tema yang cocok untuk tahun itu. Untuk tahun 2014, IMO tidak menetapkan tema seperti tahun-tahun sebelumnya. Tema tahun 2014 ini lebih bersifat “pernyataan masyarakat”. Seperti tertulis di situs www.imo.org/, kita banyak melihat tulissan “Seafarers brought me……….”, yang artinya “Para pelaut membawakan saya……”. Masyarakat yang membuka situs IMO dan membaca tulisan tersebut diminta untuk mengisi titik-titik. Ternyata banyak yang memberikan appresiasi. Ada yang menulis: iPhone, gadget, jewelry, Spanish shoes, a vintage dress, all my clothes……dan masih banyak lagi.
Apabila pembaca bersedia memberikan apresiasi terhadap pelaut, silakan buka situs IMO dan berpartisipasi dengan menulis apa saja yang menurut pembaca hanya akan terjadi atas bantuan para pelaut.
Penulis waktu bertugas di London - Sidang IMO