Pembuka
Tahun 2022 ini, IMO mengangakat tema hari maritim sedunia dengan judul: “New Technologies for greener shipping”. Walaupun pandemic Covid-19 belum sepenuhnya hilang, tahun IMO telah melaksanakan banyak sidang mulai dari Sub-komite, Komite dan sidang Council. Sidang pada umumnya dilaksanakan secara daring. Sesuai dengan tema hari maritim sedunia yang dicanangkan, semua negara anggota IMO dalam sidang-sidangnya fokus pada keselamatan dunia dari pencemaran yang diakibatkan oleh industri perkapalan. Dalam sidang-sidang yang membahas tentang konstruksi kapal, permesianan kapal dan semua peralatan yang ada di kapal, termasuk tehnologi-tehnologi yang diterapkan dalam pembuatan dan pengoperasian kapal, selalu memperhitungkan seberapa jauh tehnologi yang diterapkan, dapat membantu mengurangi pencemaran lingkungan laut.
Tidak berhenti sampai disitu, untuk tahun 2023 yang akan datang, IMO telah mengangkat lagi issue tentang pencegahan pencemaran lingkungan laut ini dengan menyetujui judul tema hari maritim sedunia “MARPOL at 50 – Our commitment goes on”.
Tema Hari Maritim Sedunia 2023
Pada tahun 2023 nanti, MARPOL (Konvenvensi Pencegah Pencemaran Laut) telah berusia 50 tahun sejak pertama kali di adopsi dengan nama populer MARPOL 1973, yang awalnya hanya 2 Annex, kemudian pada tahun 1978 (MARPOL Protocol 1978) disebut MARPOL 73/78 yang diberlakukan tanggal 2 Oktober 1983, berturut-turut bertambah menjadi 5 Annex, dan sejak 1997 menjadi 6 Annex (Air pollution by ship). (baca: https://www.hadisupriyonommm.com/2019/09/perkembangan-instrumen-hukum-imo.html).
Konvensi MARPOL berawal dari kecelakaan kapal tangker SS Torrey Canyon berbendera Liberia yang dioperasikan oleh Barracuda Tanker Corporation dan di charter oleh British Petroleum, yang waktu itu membawa minyak mentah dari Kuwait, dengan tujuan Pelabuhan Milford Haven di Wales, Britania Raya. Pada tanggal 18 Maret 1967 kapal menabrak karang Pollard yang letaknya di wilayah Cornwell, yang berupakan wilayah di Barat Daya Britania Raya. Setelah menabrak karang tersebut SS Torrey Canyon, telah menumpahkan minyak mentah antara 25 – 36 juta gallon (94 – 136 juta liter) yang waktu itu sangat sulit untuk diatasi, sehingga pencemaran lingkungan maritim tidak dapat dielakkan. Kejadian ini sampai sekarang termasuk musibah pencemaran laut terbesar di Inggris. IMO, dengan anggotanya bekerja keras menyusun konvensi MARPOL, yang pada akhirnya dapat di selesaikan dan di adopsi pada tanggal 2 November 1973.
Dengan ditetapkannya tema hari maritim sedunia, maka pada tahun 2023 yang akan datang IMO akan banyak fokus pada pembahasan-pembahasan tentang upaya memperbarui ketentuan-ketentuan yang telah ada, dari MARPOL Annex-I sampai Annex VI, dimana banyak sekali perobahan-perobahan konstruksi kapal dan berbagai jenis muatan kapal yang dapat mencemari lautan.
Diakui bahwa dengan adanya MARPOL, Indonesia bersama negara anggota IMO lainnya banyak sekali membuat capaian-capaian dalam upaya ikut serta melindungi lingkungan laut dari berbagai pencemaran. Mulai diberlakukannya “double hull”, kapal2 dengan pelat lambung ganda, pembatasan penggunaan bahan bakar yang mengandung shulpur, effisiensi energi bagi kapal2 yang beroperasi serta ikut serta dalam program IMO yang disebut IMO Member State Audit Scheme (IMSAS).
Penutup
Untuk mengetahui lebih jauh tentang tema hari maritim sedunia 2023 ini, pembaca dipersilakan membaca laman IMO berikut: https://www.imo.org/en/MediaCentre/PressBriefings/pages/WorldMaritimeTheme2023.aspx.
Semoga bermanfaat. Salam sehat selalu….
IMO Model Course 6.10 Poltekpel Surabaya |
Bersama keluarga (istri, anak, cucu, mantu) |