Kata Pembuka
Sudah kesekian kalinya Hari Pelaut
Sedunia atau Day of the Seafares
diperingati. Sekedar mengingatkan, bahwa disetujuinya Hari Pelaut tanggal 25
Juni setiap tahunnya, adalah hasil dari kesepakatan pada akhir konferensi
negara-negara pihak STCW 1978 di Manila. Bahwa konferensi tersebut dilaksanakan
tanggal 21 – 25 Juni 2010. Pada tanggal 22 Juni 2010 para delegasi yang hadir
pada konferensi tersebut baik dari negara anggota IMO mau pun organisasi
internasional telah mengajukan dokumen STCW/CONF.2/31 yang diprakarsai oleh 41 negara (termasuk Indonesia) dan 4 organisasi
internasional termasuk IFSMA (International
Federation of Ship’s Master Association) dan ITF (International Transport’s Workers Federation). Dari usulan tersebut
maka pada sidang Assembly ke 27 yang dilaksanakan di London pada bulan November
2011, IMO menerbitkan resolusi nomor A.1033(27) tentang pengesahan Day of The Seafarers.
Makna
Peringatan hari pelaut dan tema tahun 2018
Sebagaimana
disampaikan oleh para delegasi dari negara-negara pemrakarsa pada waktu
konferensi STCW di Manila, bahwa usulan untuk diperingati hari pelaut adalah
sangat penting mengingat:
1.
Dunia sudah mengakui bahwa transportasi barang dari satu negara ke
negara lain, lebih dari 85% adalah melalui tarnsportasi laut. Hal ini sering
disampaikan oleh Sekjen IMO saat itu, dalam berbagai kesempatan. Sedangkan
transportasi laut akan berjalan lancar apabila para pelaut yang menjalankan
kapal-kapal bekerja dengan baik dan secara profesioanal.
2.
Bahwa pekerjaan sebagai pelaut adalah pekerjaan yang penuh dengan tantangan
dan pengorbanan, dimana bahaya dapat saja mengancam setiap saat, baik oleh
perobahan cuaca, alam (misalnya Tsunami), maupun ancaman perompakan dan perang.
3.
Bahwa pekerjaan sebagai pelaut juga harus meninggalkan istri, anak
dan keluarga untuk waktu yang cukup lama, dan kadang tidak dapat dipastikan
waktunya.
Maka tidaklah berlebihan apabila jerih payah dan
pengorbanan para pelaut perlu diapresiasi dengan melakukan perayaan setiap
tahunnya. Bahwa pesan dari resolusi IMO adalah perayaan tersebut harus tepat
dan bermakna. Tepat dan bermakna maksudnya, tujuan dari selebrasi atau perayaan
adalah untuk para pelaut dan keluarganya. Sehingga para pelaut dan keluarganya
bangga dengan profesinya sebagai pelaut. Kebanggan terhadap profesi tersebut
akan meningkatkan etos kerja.
Pada
tahun 2018 ini IMO memilih tema untuk memperingati Hari Pelaut adalah ingin
menyoroti kesejahteraan para pelaut, terutama lebih memperhatikan kondisi
kesehatan mental para pelaut (mental-health).
Hal ini disebabkan karena dari banyak survey yang dilakukan, hasilnya rata-rata
para pelaut mengalami stress oleh karena jenis pekerjaannya tersebut. Bahwa
kesejahteraan bagi para pelaut tentunya tidak hanya kesehatan mental (mental-health) saja tetapi juga yang
lainnya yaitu:
·
Shore
leave, yaitu kesempatan dan keamanan pesiar di kota-kota yang
disinggahi kapalnya. Beberapa negara masih melakukan diskriminasi bagi para
pelaut dari berbagai negara yang akan pesiar bila kapalnya memasuki wilayah
negara tersebut.
·
Abandonment,
yaitu upaya harus dilakukan semaksimal mungkin bagi kesejahteraan pelaut agar
para pelaut tidak meninggalkan kapal karena stress dan alasan lainnya.
·
Wages.
Para pelaut dan keluarganya akan sangat bangga dan bahagia apabila gaji yang
diterima sesuai dengan jerih payah dan pengorbanan yang mereka lakukan. Selain
jumlah gaji yang memadai, maka gaji harus dibayarkan tepat waktu.
·
No
criminalization. Kadang masih ditemukan adanya
kriminalisasi bagi para pelaut. Dengan peringatan hari pelaut ini, kiranya
menjadi wahana bagi para pemangku kepentingan untuk tidak mengkriminalisasi
para pelaut, yang sesunguhnya mereka sudah ikut membangun ekonomi dunia dengan
penuh cucuran keringat dan air mata.
·
Repatriation.
Pemulangan para pelaut ke tempat asalnya di akhir masa kontrak, juga menjadi
perhatian IMO, agar semua perusahaan memperhatikan hal ini, sesuai dengan
ketentuan di MLC 2006
·
Resources
available to Positive Mental Health. Sumber-sumber yang dapat menyediakan kesehatan
mental yang positif perlu didesiminasikan ke para pelaut supaya dapat
dimanfaatkan secara optimal.
·
MLC
convention. MLC 2006 adalah disususn berdasarkan kesepakatan
tripartite yaitu: Pemerintah – Organisasi Operator Kapal – dan Organisasi
Pelaut. Sehingga ke tiga pihak tersebut sangat dihimbau untuk melaksanakan
sesuai dengan kesepakatan. Bila MLC 2006 dilaksanakan dengan konsekuen,
dipastikan akan meningkatkan kesejahteraan para pelaut.
Agar supaya peringatan hari
pelaut tahun ini lebih dikenal oleh masyarakan luas, IMO juga telah menggunakan
berbagai media social. Terutama Facebook dan Tweeter.
Pada media social, IMO menghimbau pada semua pihak untuk
menggunakan hashtag (#) tertentu yaitu #SupportSeafarersWellbeing dan #GoodDayatSea
sebagaimana terdapat pada logo Day
of the Seafarers 2018
Tentang maksud hashtag dan logo-logo hari pelaut
dapat dibaca lengkap di website IMO berikut:
Penutup
Demikian tulisan saya tentang
Hari Pelaut tahun 2018, mudah-mudahan para pembaca yang bukan pelaut sudi
kiranya memberikan dukungan kepada teman-teman pelaut atas jasanya demi
melayani roda ekonomi dunia. Bagi teman-teman pelaut, saya ucapkan selamat
berjuang semoga Tuhan Allah swt selalu melindungi dan membimbing kita semua
dalam mengabdikan diri di dunia transportasi…Bagi yang berkepentingan dengan
kesejahteraan pelaut di perusahaan pelayaran, kiranya tulisan ini dapat
digunakan untuk referensi meningkatkan kesejahteraan para pelautnya dan
terutama gaji nya….aamiin…
Terus menulis, capt. Tulisan anda sangat bermanfaat dan menarik terutama bagi saya, seorang mahasiswi teknik transportasi laut. Semoga anda selalu sukses dan selalu diberikan yang terbaik.
ReplyDelete